Modif Noken As Mio M3 Non-Dekompresi, Untung Rugi yang Perlu Diketahui

Modifikasi sepeda motor dengan mengganti komponen standar pabrikan memang populer dilakukan untuk mendongkrak performa mesin.

Salah satunya adalah mengganti noken as dengan tipe tanpa dekompresi pada motor Mio M3. Apa sih dampaknya bagi performa mesin noken as mio m3 tanpa dekompresi ini?

Ternyata banyak efek yang ditimbulkan, baik positif seperti tenaga maksimal dan akselerasi lebih baik, hingga negatif seperti starter berat, konsumsi BBM boros, serta resiko kerusakan meningkat. Intinya tak selamanya modifikasi memberi keuntungan, bisa jadi malah merugikan.

Simak ulasan lengkapnya tentang beragam dampak dari penggantian noken as mio standar dengan yang tanpa dekompresi pada motor Mio M3 dalam artikel ini.

Informasi ini penting bagi Sobat motor yang ingin memodifikasi komponen penting mesin sepeda motornya.

Pengertian Noken As Dekompresi

Noken as dekompresi adalah komponen yang terpasang pada noken as (penggerak katup) yang berfungsi untuk mengurangi tekanan kompresi dalam ruang bakar saat mesin akan dihidupkan dengan starter.

Dekompresi bekerja dengan cara membuka sedikit katup buang pada saat starter diputar sehingga sebagian tekanan kompresi bocor dan beban starter menjadi lebih ringan.

Lubang dekompresi akan menutup kembali saat putaran mesin sudah optimal sehingga tekanan kompresi tetap terjaga saat mesin hidup.

Tujuan dipasangnya dekompresi adalah agar starter lebih mudah memutar mesin karena tekanan kompresi yang ditahan piston tidak terlalu tinggi. Tanpa dekompresi, penstarteran mesin akan terasa jauh lebih berat.

Dampak Melepas Dekompresi pada Performa Mesin Motor Mio M3

Berikut adalah dampak bila noken as mio standar diganti dengan yang tanpa dekompresi :

1. Penstarteran Mesin Lebih Berat

Fungsi dekompresi adalah mengurangi tekanan kompresi ruang bakar agar beban starter lebih ringan saat distarter. 

Dengan melepas dekompresi, tekanan kompresi menjadi lebih tinggi sehingga performa starter bakal terganggu.

Akibat tekanan kompresi yang tinggi tanpa dekompresi, piston sepeda motor Mio M3 jadi lebih berat untuk digerakkan. 

Starter harus bekerja ekstra keras untuk memutar poros engkol agar mesin bisa hidup. Khususnya bila menggunakan kick starter, tendangan pemutar harus lebih kuat.

Proses penstarteran mesin tanpa dekompresi jelas akan terasa lebih berat dan sulit, baik menggunakan kickstarter maupun electric starter. 

Apalagi bila kondisi mesin sudah mulai aus atau aki lemah. Starter rentan overheat dan cepat rusak akibat dipaksakan memutar mesin dengan kompresi penuh.

2. Performa Idle dan Mid-Range Menurun

Selain masalah saat starter, melepas dekompresi juga berdampak pada performa mesin Mio M3 saat idle hingga mid-range. 

Pasalnya, tekanan kompresi yang terlalu tinggi membuat proses pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar menjadi kurang sempurna.

Akibatnya tenaga yang dihasilkan mesin pada putaran idle hingga mid-range (sekitar 3.000-5.000 rpm) akan sedikit berkurang. 

Mesin terasa kurang responsif saat diajak melaju pelan. Bahkan rawan mati saat idle atau saat putaran stasioner. Performa optimal baru terasa pada putaran di atas 5.000 rpm.

3. Akselerasi Meningkat pada Putaran Tinggi

Meski performa idle dan mid-range drop, modifikasi noken as tanpa dekompresi ini justru membuat performa mesin Mio M3 meningkat tajam pada putaran tinggi. 

Pasalnya, tekanan kompresi yang utuh tanpa hilang lewat lubang dekompresi membuat ledakan tenaga semakin besar.

Sensasi tendangan dan akselerasi motor Mio M3 terutama terasa saat buka gas penuh di putaran di atas 6.000 rpm. 

Torsi maksimal bertambah besar seiring putaran bertambah tinggi. Respons gas menjadi lebih responsif meski harus ekstra hati-hati agar mesin tidak overheat.

4. Resiko Kerusakan Komponen Meningkat

Meski memberi dampak positif berupa peningkatan tenaga top end, ternyata modifikasi noken as tanpa dekompresi ini juga meningkatkan resiko kerusakan pada beberapa komponen vital mesin Mio M3.

Pertama, komponen penstarter seperti aki, starter motor, kopling, hingga gigi kick starter rentan rusak lebih cepat. Semua komponen pen starter harus bekerja ekstra keras akibat tekanan kompresi yang tinggi saat starter dinyalakan.

Kedua, performa mesin yang naik turun ekstrim antara idle hingga top end juga berpotensi mempercepat ausnya beberapa komponen seperti piston, ring piston, poros engkol, klep, hingga bearing. Pemilik harus ekstra disiplin melakukan perawatan berkala agar mesin awet.

5. Konsumsi Bahan Bakar Meningkat

Efek lain dari noken as tanpa dekompresi adalah peningkatan konsumsi bahan bakar Mio M3, terutama pada pemakaian sehari-hari. 

Hal ini wajar terjadi mengingat tekanan kompresi yang lebih tinggi membutuhkan suplai bahan bakar yang lebih banyak untuk proses pembakaran.

Namun kenaikan konsumsi bahan bakar biasanya hanya terjadi saat mesin bekerja pada kondisi idle dan mid-range, yaitu saat motor dipakai untuk manuver halus atau melaju santai. Pada kondisi gas terbuka lebar saat melaju kencang, konsumsi bbm justru bisa lebih irit.

Itulah ulasan lengkap mengenai berbagai dampak dari penggantian noken as standar dengan yang tanpa dekompresi pada performa mesin motor Mio M3.

Modifikasi ini memberi efek positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan matang-matang.